Kondisi pasar properti di Amerika Serikat saat ini memang masih dalam buruk. Namun, kondisi itu bukan berarti dialami oleh negara lain di dunia.
Data terakhir yang dikutip laman business insiderdari laporan Knight Frank, Minggu, 3 April 2011 menunjukkan, sejumlah pasar properti, khususnya perumahan, di luar Amerika Serikat malah menikmati booming selama 2010.
Tidak mengagetkan, pasar properti yang tengah booming berada di kawasan Asia seperti China, Hong Kong, dan Singapura. Namun, pasar properti di Eropa Tengah juga tampil memukau tahun lalu.
Berikut 10 pasar properti dunia yang berkilau sepanjang 2010:
10. Denmark
Data terakhir yang dikutip laman business insiderdari laporan Knight Frank, Minggu, 3 April 2011 menunjukkan, sejumlah pasar properti, khususnya perumahan, di luar Amerika Serikat malah menikmati booming selama 2010.
Tidak mengagetkan, pasar properti yang tengah booming berada di kawasan Asia seperti China, Hong Kong, dan Singapura. Namun, pasar properti di Eropa Tengah juga tampil memukau tahun lalu.
Berikut 10 pasar properti dunia yang berkilau sepanjang 2010:
10. Denmark
Pasar properti di Denmark memang terbilang rentan untuk beberapa waktu. Hal ini diakui salah seorang seorang menteri ekonomi Denmark.
Namun, di balik itu, masih ada peluang besar untuk penjualan real estat dan beberapa pembeli yang akan membatasi harga kenaikan properti.
9. Polandia
9. Polandia
8. India
Industri real estat India diperkirakan terus melambat jika pemerintah terus melanjutkan kebijakan moneter yang ketat, terutama dalam hal tingkat suku bunga. Sektor poroperti juga menghadapi masalah serius berkaitan dengan praktik korupsi.
7. Prancis
7. Prancis
Sayangnya, seperti perekonomian negara Eropa lainnya, Prancis juga dihadapkan pada kelanjutan kenaikan tingkat suku bunga dari Bank Sentral Eropa.
6. Austria
Pertumbuhan ekonomi Austria seperti negara Eropa Tengah lainnya diperkirakan stabil.
Namun, masih ada kekhawatiran terhadap sistem perbankan dan tekanan dari Eropa Timur. Industri real estat kemungkinan bakal terpengaruh dengan kebijakan kenaikan tingkat suku bunga Bank Sentral Eropa.
5. Singapura
5. Singapura
Outlook Singapura pada masa mendatang diperkirakan dipengaruhi dengan penurunan harga yang mulai terjadi pada Februari 2011. Namun, akan mengalami kenaikan terutama untuk pusat kota Singapura.
Kebijakan pengetatan pemerintah dilakukan sesuai jalurnya, di mana pemerintah menyediakan perumahan sebesar 80 persen dari populasi masyarakatnya. Dengan kondisi ini, sangat tipis peluang untuk melakukan spekulasi.
4. China (khusus Beijing dan Shanghai)
4. China (khusus Beijing dan Shanghai)
Industri properti khususnya perumahan di China bagi sejumlah analis memang diprediksi sedang berada dalam kondisi bubble. Harga rumah di China juga diperkirakan turun perlahan sebagai dampak dari pengetatan kebijakan moneter.
3. Israel
Saat ini, Israel terus menunjukkan kenaikan pertumbuhan ekonomi dan booming ekonomi. Ukuran negara yang kecil menjadi salah satu faktor penahan yang mungkin akan membuat harga rumah terus naik. Namun, stabilitas regional masih menjadi pertimbangan bagi investor potensial yang akan masuk.
2. Latvia
Booming pasar perumahan di Latvia tidak lain terjadi karena kebijakan pemerintah yang memperbolehkan penduduk Uni Eropa untuk memiliki properti jika menginvestasikan dana US$96,11 atau lebih. Sayangnya, kebijakan ini belum bisa memastikan apakah pertumbuhan pasar perumahan Latvia akan terus bertahan.
1. Hong Kong
1. Hong Kong
Perumahan di Hong Kong sepanjang 2010 mengalami kenaikan yang sangat besar, baik dari sisi permintaan yang tinggi maupun kemudahan masuknya uang, karena kebijakan nilai tukar mata uang China. Seiring dengan kebijakan yang semakin ketat, pertumbuhan yang tinggi ini diperkirakan melambat. (art)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar